OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Salah satu spesies udang langka, “Kun Fa Yakun”

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Salah satu spesies udang langka, “Kun Fa Yakun”

  1. Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yg dalam, banyak manusia yang tenggelam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan tenggelam, layarilah lautan itu dengan perahu yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya adalah tawwakal kepada ALLAH.

  2. Orang - orang yang senantiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setelah menerima nasihat orang lain, dia akan senantiasa menerima kemuliaan dari ALLAH juga.

  3. Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindari maksiat kepada ALLAH.

  4. Hai anakku; seandainya ibu-bapakmu marah kepadamu karena kesalahan yang dilakukan olehmu, maka amarah ibu-bapamu adalah bagaikan baja bagi tanam-tanaman.

  5. Jauhkan dirimu dari berhutang, karena sesungguhnya berhutang itu dapat menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabatku yang baik, semoga pekan kedua dalam bulan kedua ini, mengantarkan kita bersama, menuju pintu gerbang istana kebaikan. Sehingga kitalah menjadi penghuninya. Karena hanya orang baik saja boleh masuk kedalamnya.
Seorang penyair mengingatkan, Janganlah engkau meninggal sebelum ajal menjemputmu. Pesannya barangkali sudah terbiasa kita ucapkan. Telinga sudah amat sering mendengar bunyi nada-nada bijak itu. Tapi, sungguh hebatnya anugerah fikiran, meskipun difahami. Walaupun sering didengar, terkadang tanpa disadari, menjadi zombi-zombi hidup amat sering kita jalani.
Maafkanlah atas kelancangan saya. Karena amat berani untuk mengeneralisasikan. Seolah-olah semua kita pernah menjadi zombi atau abadi. Karena saya yakin. Saat ini, telah ada diantara shahabat benar-benar telah menjadi manusia seutuhnya. Para sufi memberi nama, kondisi hudhur.
Berbicara mengenai ajal. Sebaik apapun persiapan kita menyambut kedatangannya. Ia pasti akan datang pada saat telah dijanjikan. Selupa apapun kita akan kepastian kehadirannya, hal ini menjadi wajib hukumnya. Bagi setiap yang bernyawa, akan dijemput oleh kematian.
Ada shahabat bertanya dengan lugas. Apa yang engkau khawatirkan? Pena telah diangkat. Ketetapan telah dituliskan. Qadha dan Qadar telah dipastikan. Menjawab tiada yang kukhawatirkan, terkadang bentuk dari pembohongan diri. Lisan berbunyi; aku mengkhawatirkan masa depanku, bukti kelemahan iman. Astaqfirullah. Kami berlindung dan memohon ampun hanya kepadaMu ya Qhaffar. Menariknya, terkadang hal-hal yang sebelum aku jalani. Aku hiasi ia dengan rasa khawatir itu, entah dimana posisinya? Saat aku melangkah, menjalani, dan melakukan ikhtiarku. Sehingga aku benar-benar